Kiat Pemerintah Tekan Gejolak Harga Saat Ramadhan

By Admin

Foto/Net  

nusakini.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Badan Urusan Logistik ( Bulog) sepakat untuk menekan gejolak harga pangan saat Ramadhan. Harga pangan di awal Ramadan tahun ini diklaim tidak terlalu bergejolak dibandingkan tahun lalu.

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih, ada beberapa langkah pemerintah untuk menekan gejolak pangan saat Ramadhan tahun ini. Pertama membuat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 20 tahun 2017 yang mewajibkan distributor pangan untuk melaporkan ketersediaan pangan dan tidak menimbunnya. 

"Buat regulasinya, pertama Permendag 20 kewajiban distributor untuk mendaftar online dan melaporkan stok di gudang. Bagi distributor yang melaporkan stoknya tentu saja akan dilindungi oleh kita," kata Karyanto dalam diskusi Ketersediaan dan Distribusi Pangan saat Ramadhan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (28/5/2017). 

Selanjutnya, Kementerian Perdagangan juga menerbitkan Permendag nomor 30 tahun 2017 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura. Dengan adanya Permendag ini, diharapkan harga bawang putih yang melambung tinggi hingga Rp 60.000 per kg beberapa waktu lalu bisa turun ke Rp 30.000 per kg. 

"Setelah ada regulasi Permendag 20, kita terbitkan Permendag 30 Tata Niaga Impor Hortikultura. Di dalamnya ada bawang putih harganya setiap minggu turun diharapkan sampai Rp 30.000," ujar Karyanto. 

Tidak hanya itu, Kementerian Perdagangan juga menerbitkan harga acuan bahan pangan yang terdiri dari minyak goreng, gula pasir, dan daging sapi untuk pasar modern. Daging sapi beku dipatok di harga Rp 80.000 per kg, gula pasir Rp 12.500 per kg, dan minyak goreng Rp 11.000 per liter. 

Dengan diterbitkannya aturan ini, diharapkan pasar tradisional bisa mengikuti acuan harga tersebut. 

"Terbitkan harga acuan, Permendag 27 dan selama ini harga eceran tertinggi 3 komoditas minyak goreng, gula pasir dan daging diwajibkan untuk ritel modern sebagai price leader," tutur Karyanto. 

Sementara itu, Dirjen Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono menambahkan, stok seluruh bahan pangan pokok saat ini aman. Ia menjabarkan stok beras di Bulog ada 1,84 juta ton dan produksi dalam negeri 49 juta ton. 

"Kalau beras saya sangat optimis stok awal Bulog 1,74 juta, produksi kita setara 49 juta ton. Ini kalau lihat posisi Mei dan Juni dari neracanya surplus, aman," kata Spudnik. 

Selain itu, pasokan minyak goreng saat ini mencapai 2 juta ton dan terbilang aman. "Stok awal 2 juta minyak goreng posisinya 2 juta dan insya Allah bulanan Mei Juni posisi neraca aman," ujar Spudnik. 

Persediaan gula pasir Bulog per 26 Mei 2017 adalah 309,6 ribu ton. Sedangkan untuk persediaan daging sapi 280 ton dan daging kerbau beku 35.371 ton. (b/mr)